Minggu, 25 Oktober 2015

renungan Markus 10:46-52

Bahan Khotbah, Minggu 21 Sesudah Trinitatis, 25 Oktober 2015
Ep: Yeremia 3:11-18 Ev: Markus 10:46-52 P.HT. Kolose 3:12-13
Thema Minggu : Kuasa Yesus menyelamatkan orang beriman/ Hagoon ni Jesus paluahon naporsea
I. Pendahuluan
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menuliskan judul perikop ini “Yesus menyembuhkan Bartimeus”. Memang demikianlah adanya termuat dalam isi cerita perikop bahwa ketika Yesus bersama dengan murid-muridNya memasuki Yeriko, orang banyak datang berbondong-bondong mengerumuni Dia dan seorang yang bernama Bartimeus datang berseru-seru memanggil Yesus dengan berkata: “Yesus Anak Daud Kasihanilah Aku”. Peristiwa ini dapat juga kita baca dalam Matius 20:29-34, juga dalam Lukas 18:35-43, hanya saja ada sedikit perbedaan di mana dalam Matius diceritakan bahwa orang buta bukan hanya Bartimeus sendiri tetapi mereka ada dua orang. Sementara Lukas menceritakan hanya Bartimeus sendiri. Bartimeus seorang buta berseru-seru memohon belas kasih Yesus dan banyak orang menegor dia dalam tindakannya itu, namun ia tidak menghiraukan larangan tersebut tetapi justru semakin keras berseru memanggil Yesus dan Yesus pun menyuruh orang untuk memanggil Dia sehingga Bartimeus bertemu dengan Yesus dan dapat menyampaikan keinginan dan kerinduannya kepada Yesus. Yesus menyembuhkan Bartimeus sebagaimana yang ia inginkan dan terjadilah mujizat dan kuasa Yesus yang menakjubkan.
II. Penjelasan Nats
1. Berserulah kepada Yesus memohon kasihNya untuk segala persoalan hidupmu
Bartimeus seorang buta tinggal di Yeriko dan duduk di pinggir jalan untuk setiap hari memohon belas kasihan orang yang lewat. Sebagai seorang buta dia tahu dan sadar bahwa dia adalah yang hina dan rendah. Sebab ada pemahaman bahwa kecacatan phisik seperti itu adalah kutuk atau karena dosa (bnd. Yoh 9:2). Mereka hidup terpinggirkan dan menjadi seorang pengemis yang hanya duduk meminta-minta. Dalam situasi seperti itulah keberadaan Bartimeus ketika Yesus memasuki Yeriko. Sebagai seorang buta ia hanya mendengar suara kerumunan orang yang berbondong-bondong dan setelah ia tahu bahwa Yesus sedang lewat maka iapun berseru memohon belas kasihan Yesus. Memang dalam Injil Lukas hal tahunya akan Yesus yang sedang lewat tidak dituliskan tetapi membaca dari paralel perikop ini dari Lukas 18:36-37 diceritakan bahwa Bartimeus diberitahu bahwa Yesus orang Nazareth sedang lewat. Sehingga begitu ia mengetahui bahwa ada Yesus sedang lewat ia tidak menyianyiakan waktu dan kesempatan itu untuk memohon kasihNya. Ia menyapa dan memanggil Yesus dengan berkata “Yesus Anak Daud, kasihanilah aku”. Anak Daud merupakan sebutan populer bagi Yesus sebagai Mesias karena sudah diketahui bahwa Mesias adalah seorang keturunan Raja Daud (Yesaya 9:7). Itu berarti Bartimeus tahu dan mengenal bahkan memiliki iman dan pengharapan akan Mesias yang mampu membebaskannya. Imannya kepada Yesus sebagai Mesias itulah yang menguatkan hatinya untuk berseru dan berseru kepada Yesus walau banyak orang melarangnya. Ia tidak mau menyianyiakan kesempatan untuk bisa bertemu dengan Yesus dan bahkan ia tidak menghiraukan larangan ataupun tegoran dari banyak orang malah semakin keras ia berseru kepada Yesus.
2. Yesus mendengar seruan orang percaya dan akan bertindak menolongnya
Bartimeus tidak menghiraukan tegoran orang banyak untuk mendapat belas kasihan Kristus. Yesuspun menyuruh untuk memanggil dia dan Bartimeus segera bergegas menjumpai Yesus. Kesempatan itu tidak disiasiakannya. Ia berdiri dan bahkan dengan cepat menanggalkan jubahnya untuk dapat lebih bebas berjalan bertemu dengan Yesus. Begitu bertemu dengan Yesus terjadilah hal luar biasa, Yesus menanyakan akan hal apa yang ia kehendaki untuk Yesus perbuat baginya. Hal itu menunjukkan kuasa dan kasih yang luar biasa. Kata-kata itu punya makna bahwa segalanya dapat Yesus lakukan, Ia sanggup melakukan apapun yang dikehendaki oleh Bartimeus dan Ia mau melakukannya untuk dia. Ada jaminan dan kepastian kuasa dan kasih yang akan diberikan kepada Bartimeus. Dan Bartimeus mengungkapkan iman dan kerinduannya. Ia percaya Yesus sanggup menyembuhkan dia dari kebutaannya. Sehingga dia berkata “Rabuni supaya aku dapat melihat”. Kata “Rabuni” menunjukkan bagaimana Bartimeus begitu menghormati Yesus dan mengenal Dia. Walaupun pengenalannya bukan dengan penglihatan matanya. Tetapi kepekaannya mendengar dan mempercayai akan Yesus sebagai Mesias terpelihara dan bertumbuh dalam hidupnya. Rabuni yang berasal dari kata Rabbi artinya Guru, tuan, dan ketika kata itu dipergunakan maka sipengguna menunjukkan kehormatan yang lebih tinggi dari kata Rabbi dan di dalamnya ada makna hal yang lebih pribadi. Pengenalan yang luar biasa dari seorang yang buta kepada Yesus. Matanya boleh buta, tapi mata hati dan imannya dapat melihat dan mengetahui siapa Yesus dan bagaimana kuasaNya.
3. Beriman kepada Kristus dengan sungguh akan menjadi keselamatan bagi orang percaya
Yesus berkata kepada Bartimeus “pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau”. Bartimeus memperlihatkan iman yang sungguh dan benar. Hal itu terlihat bagaimana ia begitu setia tetap berseru mamanggil dan berseru kepada Yesus walau begitu banyak tantangan yang melarang dia untuk tidak berseru. Ia tidak menyianyiakan kesempatan yang ada dan tidak mau terbelenggu dengan situasinya yang diklaim hina dan rendah. Ia mengenal Yesus yang sanggup membebaskan dan menyelamatkan dia dan di atas semuanya itu ia katakan kepada Yesus bahwa Ia ingin sembuh. Yesus melihat dan menilai hal itu sebagai iman yang kuat dan tentunya dapat menyelamatkan Bartimeus. Pengalaman Bartimeus ini mengajarkan kepada kita bahwa ukuran untuk datang kepada Yesus bukanlah jabatan, status atau hal-hal duniawi lainnya, namun ukurannya adalah iman. Kualitas iman Bartimeus menjadi kunci utama kesembuhan yang ia terima dari Yesus.
4. Berkat Tuhan yang kita terima hendaklah membuat kita semakin sungguh mengikutiNya
Bartimeus yang memperoleh kesembuhan dan keselamatan itu akhirnya mengikut Yesus. Ada sesuatu yang aneh dalam peristiwa ini. Sebenarnya Yesus menyuruh Bartimeus untuk pergi tetapi ia tidak pergi justru ia mengikut Yesus. Hal itu berbeda dengan kebanyakan orang karena sering terjadi setelah mendapat dan menerima berkat dan pertolongan dari Tuhan lupa dan meninggalkan Tuhan dan tidak tahu untuk bersyukur (bnd. 10 orang kusta dalam Lukas 17:11-19), tetapi hanya 1 orang yang kembali datang untuk bersyukur kepada Yesus.
III. Aplikasi dan Penutup
Bartimeus yang begitu lama menderita kebutaan dan cacat, tetapi ia hanya membutuhkan beberapa saat untuk mendapat pemulihan dan kesembuhan ketika sudah bertemu dengan Yesus. Yesus yang berbelas kasihan dan Bartimeus yang beriman kuat akhirnya menjadikan Bartimeus menikmati kesembuhan dan keselamatan. Penderitaan seberat apapun dan selama apapun kita alami bisa dalam sekejap sembuh dan lenyap jikalau Tuhan Yesus yang kita andalkan.
Begitu banyak orang memiliki mata jasmani yang sehat namun mata rohaninya sedang buta. Tidak dapat melihat kebenaran kasih Kristus dan tidak memiliki kepekaan akan kehadiran Kristus dalam hidupnya. Hendaklah kita menggunakan mata hati iman kita untuk melihat karya Tuhan Yesus dalam hidup kita sehingga kita tidak ragu untuk selalu mengikut Kristus dan berjalan di jalanNya yang penuh bahagia dan sukacita.
Orang beriman kepada Kristus tidak akan mundur walaupun banyak hambatan dan tantangan. Karena dunia sering tidak membiarkan kita untuk bebas datang bertemu dengan Yesus (bnd. Gereja-gereja di Singkil Aceh saat ini). Sungguh miris rasanya ketika untuk bertemu dengan Tuhanpun kita harus dihadang oleh orang-orang yang nyatanya juga memiliki agama. Jika Bartimeus tetap memanggil Yesus dalam kecacatannya dan tidak menghiraukan hadangan orang-orang yang melaranganya, maka kitapun haruslah menghadapi dan mengalahkan setiap tantangan untuk datang kepada Yesus. Di saat itulah kualitas iman kita semakin kelihatan dan terasah.
Pdt. Janto Sihombing,M.Th
HKI Cililitan n Pondok Gede

6 komentar:

  1. BEGITU DAHYATNYA TUHAN MELALUI PENDENGARAN AKAN FIRMAN TUHAN BARTIMEUS DISEMBUHKAN ...
    SAYA TERLALU YAKIN DAN PERCAYA BUKAN HANYA BARTIMEUS YANG MENGALAMI KESEMBUHAN TETAPI BAGI SIAPA YANG PERCAYA KEPADA TUHAN DAN ADA TINDAKAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGALAMI PERUBAHAN ...

    BalasHapus
  2. terimah kasih khotbatnya, sangat menarik. Tuhan Yesus Memberkati

    BalasHapus
  3. saat org dalam posisi tak ada harapan maka dia akan mempercayakan ketidak berdayaannya secara total pada satu tokoh yg dianggap mampu menolongnya....namun bagi org beriman untuk percaya kepada Yesus tidaklah harus mengalami ketidak berdayaan dulu baru memanggil yesus...

    BalasHapus