Bahan Sermon
Khotbah Minggu 9 Sesudah Trinitatis, 2
Agustus 2015
Ep. Keluaran 16 : 2 – 4; 9 – 15 Ev.
Yohanes 6 : 24 – 35 P. HT. Roma 14 : 17 – 19
Thema Minggu: “Yesus Adalah Roti Hidup”
I.
Pendahuluan
Sebelum perikop khotbah ini, Injil Yohanes telah menceritakan
ada berbagai mujizat yang telah diperbuat oleh Yesus di hadapan orang banyak.
Mujizat demi mujizat yang diperbuat oleh Yesus semakin membuat berita tentang
Dia cepat tersebar dan orang banyak senantiasa mengikuti Dia kemanapun Dia
pergi dan mereka selalu mencari Dia. Misalnya, Mujizat pemberian makan 5000
orang yang mendahului perikop ini menjadi peristiwa yang sangat mempengaruhi
hati para orang banyak untuk terus mengikut dan mencari Yesus. Bahkan menurut
Yesus, oleh peristiwa mujizat itu orang banyak hendak memaksa Dia untuk
menjadikan Dia sebagai Raja sehingga
Yesus dengan sengaja menyingkir dan meninggalkan mereka (lih. Ay. 15). Di dalam
perikop khotbah ini diceritakan bahwa orang banyak itu terus mencari Yesus
hingga sampai ke Kapernaum dan setelah
mereka bertemu, mereka berkata: “Rabbi, Bilamana Engkau tiba di sini?” Pertanyaan
itu hendak menyampaikan bahwa kenapa bisa lolos dan lepas dari perhatian mereka,
padahal mereka terus mengikuti dan mencari Dia. Sekilas begitu indah dan baik
kedengarannya kalau orang banyak tidak mau lepas dari Yesus, mereka mengikuti
dan terus mencari Yesus tetapi Yesus tahu apa tujuan hati mereka sehingga Yesus
mau supaya motivasi mengikuti dan mencari Yesus itu adalah motivasi yang lebih
benar lebih dari apa yang mereka inginkan. Pengajaran tentang itulah yang akan
kita lihat dalam perikop khotbah ini.
II.
Penjelasan
1.
Yesus
menginginkan supaya kita mengikutiNya dengan tujuan & motivasi yang benar
(ay. 24-26)
Orang banyak telah menyaksikan, melihat dan merasakan perbuatan Kristus yang melakukan mujizat. Ada penyembuhan orang sakit, ada
pemberian makan 5000 orang dengan 5 roti dengan 2 ikan dan masih tersisah 12
bakul. Melalui perbuatan Kristus yang sangat menakjubkan itu, mereka senantiasa
ingin tetap mengikuti Yesus dan senantiasa mencari Yesus. Yang menjadi tujuan
mereka dalam mencari dan mengikut Yesus adalah untuk senantiasa melihat
perbuatan-perbuatan ajaib itu bahkan supaya mereka mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dalam kehidupan mereka. Yesus mengerti dan tahu motivasi mereka
sehingga Yesus berkata kepada mereka: “Aku
berkata kepadamu sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat
tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang”. (bnd.
Bhs. Batak, “Dilului hamupe Ahu, ndada
ala naung dapot rohamuna tanda i, tung ala ni nabosur i do hamu, na mangan roti
i”). Artinya mereka mencari Yesus bukan karena sudah ada pengenalan yang
benar akan Yesus yang ditimbulkan oleh tanda-tanda yang diperbuat itu. Yesus
melihat motivasi dan pengenalan mereka
masih sekedar ingin melihat tanda namun tanda itu belum memberikan
pengenalan yang sungguh siapa Yesus. Bahkan Yesus mengatakan mereka mencari
Yesus karena Yesus telah mengenyangkan mereka. Yesus menegur dan mau mengoreksi
motivasi dan tujuan mereka dalam mencari dan mengikut Yesus.
R e n u n g a n… Ada ungkapan bahasa Batak” Ida-ida
do na butong, jora-jora na male” artinya
orang yang telah mendapat dan memperoleh sesuatu dia akan ketagihan dan
akan mengulangi terus, sedangkan orang yang kecewa dan tak memperoleh sesuatu
maka dia akan tidak mau mengulangi lagi. Demikian orang banyak dalam perikop
ini, mereka sudah melihat perbuatan-perbuatan ajaib dan telah memperoleh
kekenyangan, maka mereka terus mengikuti
dan terus mencari Yesus karena selalu ingin menikmati perbuatan-perbuatan ajaib
dan bahkan menurut Yesus bahwa orang banyak tersebut datang hendak membawa
paksa Yesus untuk menjadikan-Nya raja. Hal itu diketahui oleh Yesus, sehingga
Ia pergi menyingkir dari mereka. Melalui ayat ini, mari kita lihat lebih dalam
lagi dan merenungkan motivasi apa yang mendorong dan mengarahkan kita untuk
bertahan mengikut Yesus, tetap menjadi orang Kristen, atau mau menjadi seorang “parhalado” dan lain-lain. Kita
melakukan semuanya itu janganlah hanya untuk pemenuhan hal-hal yang fana saja.
Memang di dalam Yesus ada keberhasilan, ada kesuksesan, ada kesembuhan ada
mujizat. Tetapi lebih dari situ marilah kita beriman dan percaya kepada Yesus
karena keselamatan dan kehidupan yang kekal ada pada-Nya. Dialah Tuhan yang
harus dipuji dan disembah yang telah mati dan bangkit untuk keselamatan kita.
2.
Yesus
menginginkan supaya kita melakukan pekerjaan yang dikehendaki Allah (ay. 27-29)
Yesus memperingatkan dan menegor orang banyak tersebut supaya
mereka bekerja bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk
makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal yang diberikan oleh Yesus,
sebab Dialah yang disahkan oleh Allah Bapa dengan materai-Nya. Yesus mengatakan
pekerjaan yang harus dilakukan oleh orang banyak adalah Percaya kepada Dia yang
telah diutus oleh Allah. Dalam hal ini, Yesus kembali meluruskan motivasi mereka
di dalam mengikuti dan mencari Dia. Orang Yahudi memang begitu sulit untuk
menerima Yesus sebagai Mesias, Anak Allah. Sehingga kata-kata itu memiliki arti
dan makna supaya mereka jangan hanya percaya kepada Yesus sebagai pemberi
berkat, pembuat mujizat dan penyembuh, tetapi yang lebih utama mereka harus
menerima dan percaya kepada Dia sebagai Juruselamat/ Penebus dosa umat. Dalam
dan melalui Dialah kita mendapat kehidupan yang kekal.
R e n u n g an… Melalui ayat ini, terlihat ketidaktahuan orang
yang mencari Yesus akan apa yang dikehendaki Tuhan Allah untuk mereka kerjakan untuk
mendapatkan dan memperoleh makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang
kekal. Sering orang yang mencari Allah merasa bingung bahkan salah tentang apa
yang dikehendaki Tuhan Allah yang harus mereka lakukan. Yesus begitu tegas
mengatakan yang harus kita kerjakan adalah harus percaya kepadaNya yang telah
diutus oleh Allah, Allah senang bukan hanya karena pekerjaan yang kita lakukan melainkan
karena kita menerima, mempercayai dan mengikut Yesus sebagaimana yang
diakatakan dalam Yohanes 6:40, “Sebab
inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan
percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya
pada akhir zaman”. Sehingga kehidupan rohani dan iman kita dibagun di atas
pengakuan tersebut sebagaimana yang disingkapkan Yesus tentang diri-Nya. Kita
mengaku, menerima dan percaya “Engkau
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Mat 16:16) dan keselamatan kita
hanya ada di dalam Dia seperti yang dikatakan dalam Kisah 4:12, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun selain di dalam Dia, sebab
di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia
yang olehnya kita dapat diselamatkan”.
3.
Yesus adalah
Roti Hidup (ay.30-35)
Pernyataan Yesus bahwa Dia adalah Roti Hidup berawal dari
permintan para orang banyak akan tanda yang dapat mereka lihat sehingga mereka
percaya kepada--Nya. Orang banyak hanya ingin melihat tanda-tanda mujizat dan
mendapatkan makanan gratis. Mereka berkata kepada Yesus bahwa nenek moyang
mereka selalu diberi makan gratis oleh Musa selama di padang gurun. Yang
menjadi magnet bagi mereka mengikut Yesus adalah tanda mujizat dan makanan
gratis tersebut bukan Yesus itu sendiri, dengan pernyataan itu Yesus
kembali mengoreksi cara pandang dan motivasi mereka dalam mencari Yesus, bahwa
seharusnya yang mereka butuhkan lebih dari makanan yang sifatnya sementara,
lebih dari makanan secara fisik yaitu makanan rohani. Yesus mengajar orang
banyak tersebut dengan berkata bahwa bukan Musa yang memberikan manna makanan
gratis itu makanan dari sorga tersebut, melainkan Bapa-Kulah yang
memberikannya. Orang banyak langsung
meminta kepada Yesus supaya mereka diberi roti tersebut. Ketika itulah Yesus
berkata: “Akulah Roti Hidup barang siapa
datang kepadaKu, ia tidak lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia
tidak akan haus lagi”.Yesus memperbandingkan diri-Nya yang adalah roti
hidup, yaitu roti yang memberi hidup dengan manna yang pernah dimakan oleh
nenek moyang Israel di padang gurun, manna yang bersifat sementara yang dan
tidak dapat memberi hidup yang kekal. Yesus menyebut diri-Nya adalah roti
Hidup. Pada masa Yesus, roti adalah sebagai bahan makanan pokok yang penting.
Orang tidak dapat hidup tanpa ketersediaan roti untuk di makan. Demikianlah
Yesus hendak mengatakan bahwa Yesus adalah hal terpenting dan yang paling utama
mereka butuhkan dan miliki supaya memperoleh kehidupan kekal. Bahkan roti yang
dimakan hanyalah memberi rasa kenyang sementara
dan untuk fisik tetapi Yesus sebagai Roti Hidup adalah untuk kehidupan
rohani dan memberi hidup yang kekal.
Re n u n g a n… Manusia
makan roti untuk memuaskan rasa lapar fisik dan menyokong kehidupan fisik. Kita
dapat memuaskan rasa lapar rohani dan menyokong kehidupan rohani hanya melalui
hubungan yang benar dengan Yesus Kristus. Tidak heran Yesus menyebut diri-Nya Roti Hidup. Tetapi roti
harus dimakan untuk menyokong kehidupan, demikianlah Kristus harus tinggal di
dalam hidup kita. Kita harus datang dan percaya kepada-Nya untuk kita mendapat
dan memperoleh-Nya. Menerima Yesus sebagai Roti Hidup berarti kita hidup dalam
keselamatan. Hidup dalam keselamatan berarti hidup berkelimpahan atau tidak
kelaparan. Hal itu bukan berarti bahwa manusia bukan membutuhkan makanan lagi,
kita tetap butuh, hanya saja, dengan datang dan percaya kepada Yesus, manusia
tidak lagi dikuasai dan dikendalikan oleh makanan jasmani. Hidup orang yang
sudah menerima Yesus hidupnya bukan lagi semata-mata untuk mencari makanan dan
menjadi kenyang, ia tidak lagi dikuasai dan diperhamba makanan, atau hidupnya
tidak lagi hanya hidup yang mencari makanan dan kekenyangan.
III.
Kesimpulan
dan Penutup
1. Ikut
dan carilah Yesus lebih dari berkat yang Dia berikan. Berkat dan mujizat
hanyalah sarana karena itu, cari dan milikilah Yesus yang adalah sumber berkat
dan mujizat itu.
2. Mengikut
dan mencari Yesus karena memahami dan
percaya bahwa Yesus berkuasa untuk melakukan tanda-tanda dahsyat dan mujizat
adalah baik dan benar tapi jauh lebih baik dan jauh lebih benar kalau kita beriman
dan percaya bahwa Dialah Tuhan, Juru selamat yang memberi keselamatan dan
kehidupan yang kekal.
3. Yesuslah
Tuhan sumber kehidupan jasmani dan kehidupan rohani kita. Dan Dialah jawaban
setiap pergumulan dan persoalan hidup kita. Karena itu jadikanlah Dia menjadi
yang pertama dan paling utama dalam hidupmu.
4. Yesus
berkata bahwa Dialah Roti Hidup, dan Dia mengundang setiap orang untuk datang
dan percaya kepada-Nya supaya mendapat dan memperoleh kehidupan yang kekal. Ia
menghendaki supaya setiap orang yang datang dan percaya itu mendapat kehidupan
yang kekal. Yesus bukan mengabaikan kehidupan dunia ini tetapi Ia tidak
menghendaki manusia hanya mengutamakan kepentingan dunia dan kenikmatan sesaat.
5. Apakah
yang menjadi tujuan dan motivasi kita dalam mengikut dan mencari Yesus..????
Pdt. Janto Sihombing,
M.Th