Jumat, 09 Oktober 2015

Khotbah Ibrani 4:12-16

Khotbah Minggu, 19 Sesudah Trinitatis 11 Oktober 2015
Ep. Amos 5:6-7 + 10-15 Ev. Ibrani 4:12-16 HT. 1-4

Thema: Berpegang Teguh kepada Pengakuan Iman

I. Pendahuluan
Surat Ibrani adalah surat yang dituliskan kepada orang-orang Kristen Yahudi yang ada di Roma yang sedang menghadapi pergumulan iman kekristenan. Mereka banyak mengalami penderitaan seperti penganiayaan berat baik secara sosial maupun fisik. Baik dari pihak bangsa Yahudi maupun Romawi. Oleh karena demikian beratnya pergumulan yang mereka hadapi sehingga tidak jarang banyak dari mereka harus memikir ulang tentang kebenaran iman mereka dalam kekristenan dan kesetiaanya kepada Kristus. Sehingga banyak juga yang tergoda untuk kembali kepada agama Yahudi dan hendak meninggalkan Kristus dan agama Kristen. Oleh karena itu penulis Ibrani menyuarakan supaya mereka tetap berpegang teguh kepada pengakuan iman mereka kepada Kristus dan tetap menghidupi kekristenannya. Dan untuk menguatkan pengajaran itu surat Ibrani memaparkan keunggulan Kekristenan dan kesuperioritasan Kristus dari semua tokoh tokoh besar dalam agama Yahudi bahkan dengan malaikat sekalipun. Demikian jugalah dalam khotbah kita ini, Penulis mau mengingatkan para pembaca supaya tidak putus asa tetapi supaya tetap berpegang teguh kepada pengakuan iman percayanya kepada firman Tuhan yang berkuasa dan kepada Yesus yang lebih tinggi daripada imam-imam Perjanjian Lama. Dialah Imam yang sejati dan yang sesungguhnya keimamanNya melebihi imam yang telah ada karena Yesus sebagai Imam Besar yang Agung telah melintasi semua langit.

II. Penjelasan
1. Berpegang teguhlah kepada Firman Allah sebab Firman Allah bukan sekedar kumpulan kata-kata dari Allah tetapi firman itu hidup dan berkuasa ( ay. 12-13)
Firman Allah yang hidup dan berkuasa itu digambarkan lebih tajam dari pedang bermata dua.
Pedang bermata dua adalah senjata yang cukup dikenal ketika itu, karena senjata itu dipakai oleh tentara Romawi dalam berperang menghadapi musuh mereka. Pedang bermata dua, adalah pedang yang kedua sisinya dipertajam demikian juga dengan ujungnya sehingga pedang itu dengan cepat dapat menusuk lebih dalam, melukai dan mematikan. Itu berarti Firman Allah akan tetap menjadi pegangan orang percaya untuk menghadapi dan mengalahkan musuh iman yaitu siasat dan kuasa iblis. Firman Allah itu hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua berarti bahwa Firman Allah berkuasa penuh melihat bahkan menelanjangi hidup seseorang. Tidak ada yang bisa disembunyikan di hadapan Allah, Dia mengetahui keberadaan orang di mana saja dan segala sesuatu tentang diri kita terbuka lebar bagi mataNya yang maha melihat. Allah melihat segala hal yang kita lakukan dan yang kita pikirkan dan itu berarti di hadapan Tuhan tidak ada yang dapat kita rahasiakan. Jadi ada tiga hal dari ayat 12-13 ini akan fungsi Firman Tuhan dengan gambaran ketajaman pedang bermata dua yaitu: Firman itu Tajam, Firman itu menusuk amat dalam dan dan firman itu menelanjangi R e n u n g a n :

P e r t a m a Tuhan telah mempersenjatai kita dengan firmanNya di dalam kita menghadapi kuasa dunia ini, segala kuasa dan godaan dari sijahat/iblis akan dapat kita menangkan melalui kuasa firman Tuhan yang kita pegang dan kita imani. Marilah kita imani bahwa firman Tuhan atau Alkitab bukan sekedar kumpulan kata-kata dari Tuhan Allah tetapi firman itu adalah firman yang hidup yang begitu dinamis dan berkuasa untuk mengubah kehidupan ketika bekerja dalam kehidupan kita.
K e d u a, Makna lain dari ketajaman firman yang digambarkan dengan pedang yang tajam juga mengartikan bahwa firman Tuhan berkuasa untuk menunjukkan siapa kita sesungguhnya. Ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum dan sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran kita. Karena itu firman Allah menyingkapkan siapa kita sesungguhnya sebab oleh firman Allah kita ditelanjangi sebab di hadapan firman tidak ada yang tersembunyi. Segala perbuatan kita begitu terbuka dihadapannya. Oleh karena itu marilah kita sadari bahwa firman Allah menembus inti kehidupan moral dan rohani kita. Firman Allah melihat apa yang ada dalam diri kita yang baik atau yang jahat. Karena itu firman Allah senantiasa mengingatkan kita untuk mengambil keputusan supaya kita tidak hanya mendengar begitu saja tetapi harus membiarkan firman Tuhan itu membentuk diri kita. Firman Allah yang penuh kuasa itu, di dalam kitab Yohanes 1:1…dikatakan telah menjadi Daging dan menjelma menjadi manusia dialah Yesus Kristus. Karena itu Yesus yang adalah firman yang telah menjadi Daging kepadaNya kita harus beriman dan berpegang teguh sebab hidup dan kehidupan kita semuanya akan kita pertanggungjawabkan kepadaNya

2. Berpegang Teguhlah beriman kepada Kristus Sebab Kristus Lebih tinggi mengatasi daripada imam-imam yang ada ( ay. 14-15 )
Penulis Ibrani mengingatkan orang-orang Kristen Yahudi yang kala itu mulai goyah karena beratnya penderitaan yang mereka hadapi sebagai orang Kristen dan yang beriman kepada Kristus. Situasi yang begitu berat yang dihadapi membuat mereka harus berpikir ulang akan iman mereka. Sehingga Firman ini menyadarkan dan menyemangati mereka untuk tidak melepaskan iman kepada Kristus tetapi justru harus berpegang teguh kepadaNya. Maka untuk menguatkan iman percaya mereka, kembali dalam ayat ini diperlihatkan dan dipaparkan keunggulan atau kesuperioritasan Kristus. Para imam-imam bait Suci Yahudi hanyalah berperan sebagai petugas yang mempersembahkan kurban pendamaian dan masuk ke ruang maha kudus hanya sekali setahun. Dia sebagai imam Besar akan melintasi ruang Kudus untuk menuju ruang maha kudus yang dibatasi tabir pembatas. Di sana ia menghadap dan memasuki hadirat Tuhan dan berperan sebagai pengantara antara umat dengan Tuhan untuk memohon pengampunan dosa yang ditandai dengan mempersembahkan korban. Imam besar bait Allah Yahudi hanyalah melintasi ruang kudus untuk masuk ruang maha kudus, dan dia melakukannya sekali setahun, dia sebagai imam besar mempersembahkan korban yang tentunya dirinya hanyalah sebagai pengantara dan dia sendiri harus juga memperoleh pengampunan dosa terlebih dahulu. Tetapi Yesus jauh lebih tinggi dan lebih unggul sebab Dialah Imam Besar Agung yang melintasi bukan ruang kudus saja tetapi melintasi langit dan yang datang dan masuk ke dalam sorga yang bukan buatan manusia. Ia sendiri telah membuka dan meruntuhkan tabir pembatas itu. Selain itu juga, Ia sebagai Imam Besar Agung bukan membawa domba atau binatang lainnya untuk dipersembahkan tetapi Dia sendirilah Anak Domba Allah yang menjadi korban pendamaian dan penebusan sehingga Ia benar-benar dapat merasakan penderitaan umat bukan seperti imam-imam pada umumnya yang tidak turut merasakannya karena bukan dirinya yang dikorbankan ( Ibrani 4:24).

R e n u n g a n Marilah kita berpegang teguh dan beriman kepada Kristus karena Dialah Imam Agung yang dapat mengampuni dosa-dosa kita sebab di dalam dan oleh Dialah sebagai anak Domba Allah segala kelemahan kita ditanggung sehingga kita mendapat penebusan dan pengampunan. Otoritas Kristus melebihi segalanya dan di dalam DiriNya KeAllahan Allah dan kemanusiaan manusia sempurna. Karena itu tetaplah beriman dan berpegang teguh kepadaNya.

3. Berpegang tegulah kepada rahmat dan karunia yang telah diberikan kepadamu sebab dengan itulah kita dapat berani memasuki dan memasuki tahta kudus Tuhan ( ay. 16)
Dalam ayat 16 ini, Keunggulan karya Kristus sebagai Imam Besar Agung diperlihatkan kembali, Dimana, melalui pendamaian dan penebusanNya akan dosa-dosa kita maka umat dapat menghampiri dan memasuki tahtah kudus Tuhan. Tentunya hanya oleh Yesuslah itu terjadi sebab ruang mahakudus atau kekudusan Allah bagi orang Yahudi adalah kematian dan kekudusan itu membuat jarak yang tak terhampiri, tetapi di dalam Kristus tabir itu sudah dibukakan dan oleh Dia dan karya kasihNya manusia dapat memasukinya.
Dalam ayat 16 ini, Keunggulan karya Kristus sebagai Imam Besar Agung diperlihatkan kembali, Dimana, melalui pendamaian dan penebusanNya akan dosa-dosa kita maka umat dapat menghampiri dan memasuki tahtah kudus Tuhan. Tentunya hanya oleh Yesuslah itu terjadi sebab ruang mahakudus atau kekudusan Allah bagi orang Yahudi adalah kematian dan kekudusan itu membuat jarak yang tak terhampiri, tetapi di dalam Kristus tabir itu sudah dibukakan dan oleh Dia dan karya kasihNya manusia dapat memasukinya.
dalam kasihNya. Dan terus kita berharap dan berpegang teguh bahwa perjalanan iman kita sedang arak-arakan menuju sorga yang telah Yesus sediakan sebagaimana yang dikatakan dalam Yohanes 14: 3…” dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya ditempat di mana Aku berada kamu pun berada.

III. Penutup dan Kesimpulan
1. Firman Allah hidup dan kuat lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, Karena firman itulah senjata rohani kita menghadapi siasat tipu muslihat kuasa iblis. Firman Tuhan lebih tajam dari pedang bermata dua yang dapat lebih dalam memperlihatkan siapa kita sesungguhnya karena itu tetaplah berpegang teguh kepada firman Tuhan
2. Kristuslah satu-satuNya Imam Besar Agung yang menganugerahkan pengampunan dosa sehingga terbuka jalan memasuki tahta kudus Tuhan kepada umat percaya karena itu percayalah dan tetap berpegang teguh kepadaNya.
Pdt. Janto Sihombing, M.Th
HKI Cililitan n HKI Pondok Gede Ress. Jakarta II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar