Ibadah Sermon jemaat
1. Marende B.E No
: 719:1-2 Hubege Soaram o Jesus
Ay. 1. Hubege Soaram O Jesus, hubege soaram o Jesus
Hubege
soaraM o Jesus, namanjouhon ihuthon ma Au
Reff. Togu au Jesus Tuhanku, iring-iring ma
langkangku.
Patuduhonma
dalanMu, asa unang unang lilu au
Ay. 2. Hupasahat ma diringku, hupasahat ma diringku
Hupasahat ma
diringku mangihuthon Jesus Tuhanki
Reff. Togu au…
2. Tangiang Pamuha :
3. Marende : 783:1+ 4 Tuhan Sitompa saluhut
Ay. 1. Tuhan Sitompa saluhut, Ho do marmulia i
Ndang na tar
asam, saluhut ni lehon Mi
Ay. 4. Ditogos Ho do
AnakMi laho manobus jolma I,
ndang na tarasam asiMi
nilehonMi
4. Manjaha Epistel : 2 Tesalonika 3: 1-5
5. Manjaha evangelium
: Yosua
1:6-9
Thema: Kuatkan Dan Teguhkanlah hatimu /Pirma Tondim
jala patogu roham
Pendahuluan
Yosua
adalah seorang abdi Musa ( Yos 1:1). Yang bertugas sebagai panglima perang
( Kel. 17: 9-10). Ia seorang yang
sungguh berani dan sangat beriman ( lih. Laporannya ketika mengintai Kanaan
Bil. 13:30…). Dalam kitab Yosua diceritakan bahwa setelah Musa mati maka
estafet kepemimpinan umat Israel diserahkan kepadanya. Dialah yang membawa
Israel memasuki dan menakhlukkan tanah Perjanjian hingga membagi setiap wilayah
kepada suku-suku Israel (psl 13-22). Sebagai Penerima estafet kepemimpinan,
Tuhan menyampaikan kepada Yosua supaya ia memiliki kekuatan dan keteguhan hati.
Pentingnya memiliki kekuatan dan keteguhan hati terlihat dari pengulangan
penyampaian pesan tersebut sampai tiga
kali dalam perikope ini. Dan itulah yang akan kita lihat dalam khotbah ini.
Penjelasan Nats
1. Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan dan
keteguhan hati ( ay. 6)
Suksesi kepemimpinan antara Musa
dengan Yosua untuk memimpin Israel berlangsung atas arahan dan petunjuk Tuhan.
Mengawali kepemimpinan itu, Tuhan mengingatkan Yosua untuk sungguh-sungguh
menguatkan dan meneguhkan hatinya. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! SEBAB
engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang kujanjikan dengan
bersumpah kepada nenek moyang mereka….Kata Tuhan kepada Yosua. Josua menjadi
Pribadi yang dipersiapkan atau menjadi jawaban untuk merealisasikan janji
Tuhan. Hal itu terungkap melalui pernyataan ini. Maka Yosua tidak boleh terlalu larut dalam
ingatannya atas kedukaan kematian Musa. Dia harus segera bersiap memimpin
Israel menyebrang sungai Yordan. Tugas dan tanggung jawab sudah menanti di
depan dan sudah harus dimulai. Reffleksi. Jangan terbelenggu dan terseret dengan masa lalu tetapi bersiap dan
bergegaslah mengarahkan pandangan dan langkamu untuk berjalan maju. Yosua mendapat missi dan penugasan
dari Tuhan untuk menakhlukkan daerah-daerah seperti yang disebut dalam ayat
mendahului khotbah ini, yaitu ayat 3-4. Dan untuk missi tersebut Tuhan memberi tiga jaminan dan kepastian
1.
Ada kemenangan
selalu, ( seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadap engkau)
2.
Aku akan
menyertai engkau ( seperti Aku menyertai Musa)
3.
Aku tidak
akan meninggalkan engkau.
Dalam ketiga janji dan jaminan ini kita melihat, kekuatan dan penghiburan Tuhan dianugerahkan
kepada Yosua dan segenap Israel yang notabene baru
saja kehilangan sang pemimpin, sementara mereka sudah hampir mencapai puncak
yakni akan segera memasuki tanah perjanjian artinya figur dan sosok Musa
sebagai Pemimpin sangat diperlukan. Dengan ketiga janji itu, Tuhan menyampaikan
bahwa semua capaian yang mereka peroleh semasa Musa bukanlah terletak dan ditentukan oleh Musa
semata tetapi oleh Tuhan dan Tuhan sendiri akan melanjutkannya kepada mereka
melalui kepemimpinan Yosua.
Catt. Marilah membangkitkan iman dan pengharapan kita
kepada kuasa Tuhan sebab kita dirancang
Tuhan untuk mendatangkan kebaikan, mewujudkan janjiNya untuk hidup yang
berkemenangan.
2.
Langkah hidup orang yang kuat dan teguh hatinya akan berhasil dan mendapat untung ( ay. 7-8)
Orang yang kuat dan
teguh hatinya berarti orang tidak bimbang dan ragu. Ia tidak mendua hati dalam hidupnya. Dia tidak
dapat dipengaruhi oleh bujuk dan rayu
sijahat. Kuat dan teguh hatinya berarti dengan sungguh – sungguh dan sepenuh
hati (bnd. Mat 16:24; Ibrani 10:36-39). Kepada Josua diminta untuk menguatkan
dan meneguhkan hatinya dengan:
a.
Bertindaklah
dengan hati-hati ( mendasarkan tindakannya dengan Firman Tuhan)
b.
Jangan menyimpang
ke kanan atau ke kiri ( taat dan setia
berpegang teguh )
c.
Jangan lupa memperkatakan
dan merenungkan Firman Tuhan ( Hidup yang dituntun firman Tuhan)
Dengan ke tiga hal
ini, Josua akan berhasil dan beruntung dalam setiap perjalanan kepemimpinannya.
Keberhasilan yang sangat besar adalah dalam hal membawa masuk Israel ke tanah kanaan,
penakhlukannya dan hingga membagi tanah itu kepada umat Israel.
3.
Orang yang kuat dan teguh hatinya adalah orang yang
tidak kecut dan tawar hati ( ay. 9)
Ketika seseorang
mengalami sudah kecut dan tawar hati maka dapat dipastikan daripadanya akan hilang
kekuatan, yang ada adalah kekosongan, rasa pesimis atau bahkan kepada keputusasaan.
Tentunya jika mengalami kecut dan tawar
hati maka akan terlihat hidup yang kurang bergairah dan bersemangat sering
merasa ragu dan tidak ada kepastian, dia kan melakukan sesuatu itu dengan
asal-asalan. Karena itu Kepada Yosua, Tuhan mengingatkan supaya Ia tidak kecut
dan tawar hati, sekalipun Musa tidak adalagi bersama dengan dia. Tuhan
berkata bahwa pernyertaanNya akan selalu
mengiring langkahnya kemanapun dia pergi. Refleksi
kalau Tuhan sudah menyertai kita maka
sebesar apapun kuasa yang mengancam dan mengintimidasi kita, maka kekuatan
Tuhan akan memampukan kita untuk memahami dan menghadapi persoalan tersebut,
sebab Allah lebih besar kuasaNya atas masalah dan persoalan tersebut. Seperti
Daud berkata, pertolonganku ialah datangnya dari Tuhan, yang menjadikan langit
dan bumi ( Mazmur 121:2).
Penutup
Kehidupan
Israel sebagai bangsa yang nomad akan segera berakhir, karena tidak lama lagi
dalam perikope ini di ceritakan akan memasuki tanah Kanaan tanah Perjanjian.
Perjalanan 40 tahun akan segera diakhiri. Artinya puncak atau tujuan akhir dari
sebuah perjalanan panjang akan disudahi dan tentunya pencapaian itu akan
mendatangkan sukacita. Tetapi ada suatu kondisi yang sangat menegangkan, karena
Musa sebagai Pimpinan perjalanan itu telah meninggal. Dalam perikope ini
dijelaskan bahwa kepemimpinan itu dilanjutkan oleh Yosua. Untuk itu Yosua
sebagai pemimpin baru terlebih dahulu
diyakinkan oleh Tuhan supaya baginya tidak ada keragu-raguan dan
kebimbangan untuk melanjutkan tugas kepemimpinan tersebut. Tugas yang berat
sesungguhnya telah terlihat di depan mata. Kota demi kota akan ditahlukkan
karena Kanaan bukanlah daerah yang tanpa berpenghuni. Karena itu Tuhan
memprakondisikan kepada Yosua sebelum
dimulai masuk ke tanah Kanaan. Tuhan menjamin dan memberi kepastian bahwa
Perjalanan ini akan berhasil dan beruntung asal saja Yosua tetap memiliki hati
yang kuat dan teguh, Hidup berlaku benar sesuai dengan Firman Tuhan dengan
tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri, tidak kecut dan tawar hati. Maka mereka
akan dapat menduduki Kanaan sebab Tuhanlah yang menyerahkannya bagi mereka.
Israel dengan kekuatannya semata tidak akan dapat menakhlukkan Kanaan, apalagi
Israel hanyalah keturunan atau generasi
dari bangsa yang menjadi budak dari Mesir. Tetapi oleh Tuhan yang telah
menjanjikan tanah Kanaan itu kepada nenek moyang Israel Dialah yang akan menyerahkan
tanah tersebut kepada mereka. Shalom…Tuhan memberkati
Pdt.
Janto Sihombing,M.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar