Rabu, 27 Maret 2019


Ibadah Sermon jemaat
1.    Marende  B.E  No : 719:1-2 Hubege Soaram o Jesus
                        Ay. 1. Hubege Soaram O Jesus, hubege soaram o Jesus 
                                    Hubege soaraM o Jesus, namanjouhon ihuthon ma Au
                                    Reff.    Togu au Jesus Tuhanku, iring-iring ma langkangku.
                                                Patuduhonma dalanMu, asa unang unang lilu au
                        Ay. 2.   Hupasahat ma diringku, hupasahat ma diringku
                                    Hupasahat ma diringku mangihuthon Jesus Tuhanki
                                    Reff.  Togu au…

2. Tangiang Pamuha :
3. Marende           : 783:1+ 4 Tuhan Sitompa saluhut
                        Ay. 1. Tuhan Sitompa saluhut, Ho do marmulia i
                                    Ndang na tar asam, saluhut  ni lehon Mi
                        Ay. 4. Ditogos Ho do AnakMi laho manobus jolma I,
ndang na tarasam asiMi nilehonMi
4. Manjaha Epistel : 2 Tesalonika  3: 1-5
5. Manjaha evangelium        :  Yosua  1:6-9

Thema:  Kuatkan Dan Teguhkanlah hatimu /Pirma Tondim jala patogu roham
Pendahuluan
Yosua adalah seorang abdi Musa ( Yos 1:1). Yang bertugas sebagai panglima perang (  Kel. 17: 9-10). Ia seorang yang sungguh berani dan sangat beriman ( lih. Laporannya ketika mengintai Kanaan Bil. 13:30…). Dalam kitab Yosua diceritakan bahwa setelah Musa mati maka estafet kepemimpinan umat Israel diserahkan kepadanya. Dialah yang membawa Israel memasuki dan menakhlukkan tanah Perjanjian hingga membagi setiap wilayah kepada suku-suku Israel (psl 13-22). Sebagai Penerima estafet kepemimpinan, Tuhan menyampaikan kepada Yosua supaya ia memiliki kekuatan dan keteguhan hati. Pentingnya memiliki kekuatan dan keteguhan hati terlihat dari pengulangan penyampaian pesan tersebut sampai  tiga kali dalam perikope ini. Dan itulah yang akan kita lihat dalam khotbah ini.         

Penjelasan Nats
1. Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan dan keteguhan hati ( ay. 6)
            Suksesi kepemimpinan antara Musa dengan Yosua untuk memimpin Israel berlangsung atas arahan dan petunjuk Tuhan. Mengawali kepemimpinan itu, Tuhan mengingatkan Yosua untuk sungguh-sungguh menguatkan dan meneguhkan hatinya. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! SEBAB engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka….Kata Tuhan kepada Yosua. Josua menjadi Pribadi yang dipersiapkan atau menjadi jawaban untuk merealisasikan janji Tuhan. Hal itu terungkap melalui pernyataan ini.  Maka Yosua tidak boleh terlalu larut dalam ingatannya atas kedukaan kematian Musa. Dia harus segera bersiap memimpin Israel menyebrang sungai Yordan. Tugas dan tanggung jawab sudah menanti di depan dan sudah harus dimulai. Reffleksi. Jangan terbelenggu dan terseret dengan masa lalu tetapi bersiap dan bergegaslah mengarahkan pandangan dan langkamu untuk berjalan  maju. Yosua mendapat missi dan penugasan dari Tuhan untuk menakhlukkan daerah-daerah seperti yang disebut dalam ayat mendahului khotbah ini, yaitu ayat 3-4. Dan untuk missi tersebut Tuhan memberi  tiga jaminan dan kepastian
1.      Ada kemenangan selalu, ( seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadap engkau)
2.      Aku akan menyertai engkau ( seperti Aku menyertai Musa)
3.      Aku tidak akan meninggalkan engkau.
Dalam ketiga janji dan jaminan ini kita melihat,  kekuatan dan penghiburan Tuhan dianugerahkan
kepada Yosua dan segenap Israel yang notabene baru saja kehilangan sang pemimpin, sementara mereka sudah hampir mencapai puncak yakni akan segera memasuki tanah perjanjian artinya figur dan sosok Musa sebagai Pemimpin sangat diperlukan. Dengan ketiga janji itu, Tuhan menyampaikan bahwa semua capaian yang mereka peroleh semasa Musa  bukanlah terletak dan ditentukan oleh Musa semata tetapi oleh Tuhan dan Tuhan sendiri akan melanjutkannya kepada mereka melalui kepemimpinan Yosua.
Catt. Marilah membangkitkan iman dan pengharapan kita kepada kuasa Tuhan  sebab kita dirancang Tuhan untuk mendatangkan kebaikan, mewujudkan janjiNya untuk hidup yang berkemenangan.

2.        Langkah hidup orang yang kuat dan teguh hatinya akan berhasil  dan mendapat untung ( ay. 7-8)
Orang yang kuat dan teguh hatinya berarti orang tidak bimbang dan ragu. Ia tidak  mendua hati dalam hidupnya. Dia tidak dapat  dipengaruhi oleh bujuk dan rayu sijahat. Kuat dan teguh hatinya berarti dengan sungguh – sungguh dan sepenuh hati (bnd. Mat 16:24; Ibrani 10:36-39). Kepada Josua diminta untuk menguatkan dan meneguhkan hatinya dengan:
a.      Bertindaklah dengan hati-hati ( mendasarkan tindakannya dengan Firman Tuhan)
b.      Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri (  taat dan setia berpegang teguh )
c.       Jangan lupa memperkatakan dan merenungkan Firman Tuhan ( Hidup yang dituntun firman Tuhan)
Dengan ke tiga hal ini, Josua akan berhasil dan beruntung dalam setiap perjalanan kepemimpinannya. Keberhasilan yang sangat besar adalah dalam hal membawa masuk Israel ke tanah kanaan, penakhlukannya dan hingga membagi tanah itu kepada umat Israel.

3.        Orang yang kuat dan teguh hatinya adalah orang yang tidak kecut dan tawar hati ( ay. 9)
Ketika seseorang mengalami sudah kecut dan tawar hati maka dapat dipastikan daripadanya akan hilang kekuatan, yang ada adalah kekosongan, rasa pesimis atau bahkan kepada keputusasaan. Tentunya jika  mengalami kecut dan tawar hati maka akan terlihat hidup yang kurang bergairah dan bersemangat sering merasa ragu dan tidak ada kepastian, dia kan melakukan sesuatu itu dengan asal-asalan. Karena itu Kepada Yosua, Tuhan mengingatkan supaya Ia tidak kecut dan tawar hati, sekalipun Musa tidak adalagi bersama dengan dia. Tuhan berkata  bahwa pernyertaanNya akan selalu mengiring langkahnya kemanapun dia pergi. Refleksi kalau Tuhan sudah menyertai kita maka sebesar apapun kuasa yang mengancam dan mengintimidasi kita, maka kekuatan Tuhan akan memampukan kita untuk memahami dan menghadapi persoalan tersebut, sebab Allah lebih besar kuasaNya atas masalah dan persoalan tersebut. Seperti Daud berkata, pertolonganku ialah datangnya dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi ( Mazmur 121:2).

Penutup
Kehidupan Israel sebagai bangsa yang nomad akan segera berakhir, karena tidak lama lagi dalam perikope ini di ceritakan akan memasuki tanah Kanaan tanah Perjanjian. Perjalanan 40 tahun akan segera diakhiri. Artinya puncak atau tujuan akhir dari sebuah perjalanan panjang akan disudahi dan tentunya pencapaian itu akan mendatangkan sukacita. Tetapi ada suatu kondisi yang sangat menegangkan, karena Musa sebagai Pimpinan perjalanan itu telah meninggal. Dalam perikope ini dijelaskan bahwa kepemimpinan itu dilanjutkan oleh Yosua. Untuk itu Yosua sebagai pemimpin baru terlebih dahulu  diyakinkan oleh Tuhan supaya baginya tidak ada keragu-raguan dan kebimbangan untuk melanjutkan tugas kepemimpinan tersebut. Tugas yang berat sesungguhnya telah terlihat di depan mata. Kota demi kota akan ditahlukkan karena Kanaan bukanlah daerah yang tanpa berpenghuni. Karena itu Tuhan memprakondisikan kepada Yosua  sebelum dimulai masuk ke tanah Kanaan. Tuhan menjamin dan memberi kepastian bahwa Perjalanan ini akan berhasil dan beruntung asal saja Yosua tetap memiliki hati yang kuat dan teguh, Hidup berlaku benar sesuai dengan Firman Tuhan dengan tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri, tidak kecut dan tawar hati. Maka mereka akan dapat menduduki Kanaan sebab Tuhanlah yang menyerahkannya bagi mereka. Israel dengan kekuatannya semata tidak akan dapat menakhlukkan Kanaan, apalagi Israel hanyalah  keturunan atau generasi dari bangsa yang menjadi budak dari Mesir. Tetapi oleh Tuhan yang telah menjanjikan tanah Kanaan itu kepada nenek moyang Israel Dialah yang akan menyerahkan tanah tersebut kepada mereka. Shalom…Tuhan memberkati
                                                                                                      Pdt. Janto Sihombing,M.Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar