Khotbah Minggu, 3 Mei 2015
Minggu Kantate
Nyanyikanlah Nyanyian Baru bagi Tuhan
Ep. Wahyu 15:1-4 Ev.
Mazmur 47:2-10
Elukelukkanlah Allah yang Mahatinggi dan Dahsyat/Olophon ma Jahowa
nasun timbul jala na songkal
I.
Pendahuluan
Kitab Mazmur adalah kitab
yang berisikan nyanyian pujian dan doa orang-orang percaya yang dipakai dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan peribadahan. Mazmur ( Ibr” Mizmor, Yun. Psalmoi, Arab, Zabur )
kata itu memiliki arti “nyanyian Pujian”. Melalui nyanyian Pujian tersebut
mereka yang menyanyikan menyaksikan iman percayanya, keyakinannya kepada Tuhan
baik dalam sukacita atau dalam pergumulan. Dalam Nyanyian itu sipenyanyi
mencetuskan isi hatinya baik suka maupun dukanya. Dan tak jarang juga dalam
nyanyian itu dicetuskan kerinduan dan kekaguman akan karya Tuhan dan
perbuatanNya sehingga hal itu menjadi kesaksian sekaligus mengajak orang untuk
datang memuji dan memuliakan nama Tuhan. Hal seperti itulah yang ada dalam
khotbah ini, Pemazmur menyanyikan karya dan perbuatan Tuhan sekaligus mengajak semua orang untuk memuji
dan memuliakan namaNya.
Mazmur 47 ini dikatakan
berasal dari bani Korah. Bani Korah yaitu mereka yang bertugas menjaga kemah
Tuhan, (1 Tawarikh 9:19). Bani Korah
menjadi penjaga pintu dan menjadi penyanyi sekaligus di bait Allah pada zaman
Yosafat ( 2 Tawarik 20:19) dan mereka
juga menjadi pencipta Mazmur ( Maz
42:1-11;44:1-49;84:1-85;87:1-88:18). Sebagai
Penjaga kemah Tuhan, mereka memahami
keberadaan Kemah Tuhan sebagai tanda kehadiran Tuhan dan tempat untuk
memperdengarkan firmanNya, hal
tersebutlah yang mereka respon dalam nyanyian
dan pujian. Bani Korah menyanyikan Pujian ini sebagai perayaan mereka atas
pembebasan dan keselamatan yang dilakukan oleh Tuhan ketika pasukan Sanherib
raja Asyur mengepung Yerusalem. Dalam
pengepungan tersebut Tuhan meluputkan Israel dan oleh malaikatNya memukul kalah
pasukan raja Sanherib. Kemenangan itu memberikan sukacita bagi Israel dan
itulah yang dinyanyikan oleh Bani Korah dalam khotbah ini dan
menyerukan dalam bentuk ajakan untuk turut serta memuji dan meninggikan Tuhan yang
dahsyat tersebut.
II.
Penjelasan Isi
1. Mengelukkan Allah dengan
Soraksorai ( ay. 2)
Bani Korah yang bertugas
menjaga kemah Tuhan merasakan dan menyaksikan
kehadiran Tuhan yang nyata dalam firman Tuhan yang berkuasa. Bagi
Mereka, Selama firman Tuhan dapat
diperdengarkan dalam kemahNya maka hal itu dipahami sebagai tanda kehadiran
Tuhan di tengah umatNya. Kehadiran Tuhan dalam dan melalui firmanNya direspon
dan disambut dengan mengelukelukkan dengan sorak-sorai. Artinya dengan hadirNya
Tuhan akan disambut dengan nyanyian dan
pujian. Sukacita dan sorak-sorai
timbul karena kehadiran Tuhan ada ditengah-tengah umat. Pemazmur mengajak segala bangsa untuk bertepuk
tangan untuk menyatakan sukacita mereka di hadapan Tuhan. Tepuk tangan adalah
salah satu sebagai tanda sukacita ( bnd. Maz 98:8; 2 Raja 11:12). Sebuah cara
yang umum untuk mengekspresikan sukacita ( bnd. Yes 55:12). Jadi bertepuk
tangan di sini sebagai tanda sukacita mereka dan syukur mereka kepada Allah.
2. Memuji dan bersorak bagi
Tuhan sebab Ia adalah Raja atas segala bangsa dan dahsyat adanya (ay.3-5,8-9)
Dalam ay. 3-5,8-9
ini, Pemazmur memaparkan alasan
mengelukkan dan bersorai bagi Tuhan sebab Tuhan yang Maha tinggi adalah
dahsyat, yang kedahsyatanNya menaklukkan bangsa-bangsa dan menganugerahkan
kemenangan atas umatNya. Bani Korah sebagai pelayan di Kemah Tuhan ( Bait Suci) melihat bagaimana Tuhan
melindungi Bait kudusNya dari tangan musuh terutama ketika mengingat Yerusalem
dikepung oleh Raja Sanherib orang Asyur ( lih. 2 Raj 8:13-19:37 ). Dalam
peristiwa pengepungan tersebut ( lih. Khususnya 2 Raj 19:1-38) Tuhan begitu
dahsyat mengalahkan pasukan Asyur dan memukul kalah raja Sanherib. Oleh Kuasa
Tuhan Yerusalem tidak dapat dimasuki pasukan Asyur sebab Tuhan sendiri memagari
kota itu sehingga selamat dari tangan Sanherib sementara itu Tuhan melalui
malaikatNya membunuh pasukan Asyur sebanyak 185.000 orang ( 2 Raj 19: 32-35). Demikian Bani Korah mengungkapkan pengakuannya
terhadap Tuhan dan sekaligus mengajak semua bangsa-bangsa mengakui kedahsyatan
Allah yang Mahatinggi itu. Dalam pengakuan itu dikatakan bahwa Tuhan adalah
Raja di atas segala raja. Dia adalah Raja yang Agung dan besar, yang
menyelamatkan dan menghakimi seluruh dunia. Karena itu biarlah semuanya memuji
dan bersorak bagi Tuhan. Mengetahui dan mengakui Tuhan sebagai Raja berarti
sekaligus menyadari bahwa Dialah Sipemilik otoritas tertinggi atas segalanya ( bnd. Raja dalam sebuah
wilayah atau bangsa memegang dan memiliki otoritas tertinggi) Tuhan kita adalah
Raja atas alam semesta untuk segala zaman. Sesungguhnya, Dia adalah Raja di
atas segala raja yang pernah ada ( why. 19:16). Dalam namaNya segala kuasa akan
bertekuk lutut, baik yang di surga, bumi maupun di bawah bumi. Dengan
mengetahui dan mengakui kebenaran ini tentunya kita lebih yakin dalam menjalani
kehidupan kita. Maka Pujilah Dia dan berilah hormat kemuliaan bangiNya.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan sebab
Dialah yang empunya perisai-perisai bumi ( ay. 10)
Pemazmur
mengajak dan berseru supaya bangsa-bangsa turut memuji dan bersoraksorai
meninggikan Tuhan sebab Dialah Sipemilik semuanya termasuk Sipemilik para
pemimpin bangsa-bangsa. Para pemimpin dan para pemuka bangsa-bangsa adalah
milik kepunyaan Tuhan maka mereka bersama umat Allah Abraham diundang untuk
memuji dan bermazmur bagi Tuhan. Tuhan telah turun menyatakan diri sebagai Raja
atas segala raja dan menaklukkan
bangsa-bangsa dengan kekuasaanNya untuk menganugerahkan keselamatan bagi
umatNya kemudian akan naik dengan
sorak-sorai.
III.
Renungan Aplikasi
1. Dalam minggu Kantate ini kita
diingatkan untuk senantiasa menyanyikan dan meninggikan nama Tuhan atas segala
karya Tuhan. Bernyanyi atau nyanyian adalah salah satu unsur ibadah dalam
memuji dan memuliakan nama Tuhan. Melalui nyanyian itu kita dapat mengungkapkan isi
hati kita, kerinduan, kekaguman, syukur atau apapun yang kita alami. Sama
seperti Pemazmur atau Bani Korah dalam kotbah ini mereka bernyanyi dan dalam
nyanyian itu ada begitu banyak muatan di dalamnya. Ada ajakan, ada pujian, ada
pengakuan, ada kekaguman dan harapan.
2. Tuhan Yang Maha Tinggi itu mengagumkan
dan melebihi kata-kata namun demikian janganlah kiranya itu membuat kita
berhenti untuk mengenalNya dan berbicara mengenai Dia. Memang kita tidak bisa
menggambarkan dan memperkatakan Allah itu dengan lengkap dengan sempurna Namun kita dapat menceritakan
dan bersaksi kepada orang lain tentang karya yang telah diperbuat bagi kita.
Melalui Nyanyian Pujian juga kita dapat bersaksi atas segala perbuatanNya bagi
kita sebagaimana yang ada dalam Epistel
Wahyu 15:3 dikatakan bahwa bahwa kumpulan orang-orang yang telah menang
menyanyikan nyanyian Musa hamba Allah dan nyanyian Anak Domba Allah, bunyinya:
Besar dan ajaib segala pekerjaanMu ya Tuhan, Allah, Yang Maha kuasa adil dan
benar segala jalanMu, ya Raja segala bangsa. Musa telah menyanyikan segala
perbuatan Tuhan yang ajaib dan dahsyat ketika mereka keluar dari Mesir terutama
ketika Tuhan menyelamatkan mereka dari pengejaran Firaun di laut Teberau ( Kel.
15: 1…)
3. Pemazmur menyaksikan
kedahsyatan Tuhan Allah kepada bangsa-bangsa adalah untuk menyatakan kepada
dunia ini bahwa Tuhan Allah-lah Yang Mahatinggi yang berkuasa atas
bangsa-bangsa dan Dialah Raja di atas segala raja. Kemenangan yang diraih oleh
umat Tuhan ( Israel) ketika itu adalah anugerah dari Tuhan yang oleh kuat
kuasaNya telah melakukannya untuk umatNya. Melalui kesaksian tentang kemenangan
Israel itu pemazmur mengundang dan menyerukan segala bangsa-bangsa untuk
memuliakan Tuhan Allah yang benar. Sama seperti Pemazmur, demikian juga dalam
kehidupan kita sehari-hari Tuhan terus menerus berkarya dan bertindak dalam
hidup kita, seharusnya pengalaman akan segala pertolongan Tuhan tidaklah
berlalu begitu saja tetapi hendaknya itu membuat kita untuk bersaksi terus dan
mempersaksikan Tuhan di dalam hidup kita. Setiap karya dan berkat Tuhan yang
kita peroleh hendaknya membawa kita untuk mengenal dan mengakui Tuhan dalam
hidup kita dan akhirnya itu mendorong kita untuk memasyurkan namaNya sehingga
orang lain turut serta mengenal dan menerimaNya karya keselamatan yang
diperbuat oleh Yesus Kristus.
IV.
Penutup
Nyanyikanlah
nyanyian baru bagi Tuhan, sebab:
1. Dialah Tuhan Allah Yang Mahatinggi yang burkuasa atas segala raja
dan bangsa
2. PerbuatanNya ajaib dan dahsyat adanya menaklukkan bangsa-bangsa
3. Tuhanlah pemilik segalanya dan bagi Dialah segala hormat dan
kemuliaan
Pdt.
Janto Sihombing
Resort Jakarta II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar