Kamis, 30 Juli 2015

Yohanes 6 : 24 – 35 Yesus adalah Roti Hidup



Bahan Sermon Khotbah  Minggu 9 Sesudah Trinitatis, 2 Agustus 2015
Ep. Keluaran  16 : 2 – 4; 9 – 15             Ev.  Yohanes  6 : 24 – 35          P. HT. Roma  14 : 17 – 19
Thema Minggu:  “Yesus  Adalah  Roti  Hidup”

I.              Pendahuluan
Sebelum perikop khotbah ini, Injil Yohanes telah menceritakan ada berbagai mujizat yang telah diperbuat oleh Yesus di hadapan orang banyak. Mujizat demi mujizat yang diperbuat oleh Yesus semakin membuat berita tentang Dia cepat tersebar dan orang banyak senantiasa mengikuti Dia kemanapun Dia pergi dan mereka selalu mencari Dia. Misalnya, Mujizat pemberian makan 5000 orang yang mendahului perikop ini menjadi peristiwa yang sangat mempengaruhi hati para orang banyak untuk terus mengikut dan mencari Yesus. Bahkan menurut Yesus, oleh peristiwa mujizat itu orang banyak hendak memaksa Dia untuk menjadikan Dia sebagai Raja  sehingga Yesus dengan sengaja menyingkir dan meninggalkan mereka (lih. Ay. 15). Di dalam perikop khotbah ini diceritakan bahwa orang banyak itu terus mencari Yesus hingga sampai ke Kapernaum  dan setelah mereka bertemu, mereka berkata: “Rabbi,  Bilamana Engkau tiba di sini?” Pertanyaan itu hendak menyampaikan bahwa kenapa bisa lolos dan lepas dari perhatian mereka, padahal mereka terus mengikuti dan mencari Dia. Sekilas begitu indah dan baik kedengarannya kalau orang banyak tidak mau lepas dari Yesus, mereka mengikuti dan terus mencari Yesus tetapi Yesus tahu apa tujuan hati mereka sehingga Yesus mau supaya motivasi mengikuti dan mencari Yesus itu adalah motivasi yang lebih benar lebih dari apa yang mereka inginkan. Pengajaran tentang itulah yang akan kita lihat dalam perikop khotbah ini.

II.           Penjelasan
1.      Yesus menginginkan supaya kita mengikutiNya dengan tujuan & motivasi yang benar (ay. 24-26)
Orang banyak telah menyaksikan, melihat dan merasakan  perbuatan Kristus yang melakukan  mujizat. Ada penyembuhan orang sakit, ada pemberian makan 5000 orang dengan 5 roti dengan 2 ikan dan masih tersisah 12 bakul. Melalui perbuatan Kristus yang sangat menakjubkan itu, mereka senantiasa ingin tetap mengikuti Yesus dan senantiasa mencari Yesus. Yang menjadi tujuan mereka dalam mencari dan mengikut Yesus adalah untuk senantiasa melihat perbuatan-perbuatan ajaib itu bahkan supaya mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan dalam kehidupan mereka. Yesus mengerti dan tahu motivasi mereka sehingga Yesus berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang”. (bnd. Bhs. Batak, “Dilului hamupe Ahu, ndada ala naung dapot rohamuna tanda i, tung ala ni nabosur i do hamu, na mangan roti i”). Artinya mereka mencari Yesus bukan karena sudah ada pengenalan yang benar akan Yesus yang ditimbulkan oleh tanda-tanda yang diperbuat itu. Yesus melihat motivasi dan pengenalan mereka  masih sekedar ingin melihat tanda namun tanda itu belum memberikan pengenalan yang sungguh siapa Yesus. Bahkan Yesus mengatakan mereka mencari Yesus karena Yesus telah mengenyangkan mereka. Yesus menegur dan mau mengoreksi motivasi dan tujuan mereka dalam mencari dan mengikut Yesus.
R e n u n g a n… Ada ungkapan bahasa Batak” Ida-ida do na butong, jora-jora na male”  artinya  orang yang telah mendapat dan memperoleh sesuatu dia akan ketagihan dan akan mengulangi terus, sedangkan orang yang kecewa dan tak memperoleh sesuatu maka dia akan tidak mau mengulangi lagi. Demikian orang banyak dalam perikop ini, mereka sudah melihat perbuatan-perbuatan ajaib dan telah memperoleh kekenyangan,  maka mereka terus mengikuti dan terus mencari Yesus karena selalu ingin menikmati perbuatan-perbuatan ajaib dan bahkan menurut Yesus bahwa orang banyak tersebut datang hendak membawa paksa Yesus untuk menjadikan-Nya raja. Hal itu diketahui oleh Yesus, sehingga Ia pergi menyingkir dari mereka. Melalui ayat ini, mari kita lihat lebih dalam lagi dan merenungkan motivasi apa yang mendorong dan mengarahkan kita untuk bertahan mengikut Yesus, tetap menjadi orang Kristen, atau mau menjadi seorang “parhalado” dan lain-lain. Kita melakukan semuanya itu janganlah hanya untuk pemenuhan hal-hal yang fana saja. Memang di dalam Yesus ada keberhasilan, ada kesuksesan, ada kesembuhan ada mujizat. Tetapi lebih dari situ marilah kita beriman dan percaya kepada Yesus karena keselamatan dan kehidupan yang kekal ada pada-Nya. Dialah Tuhan yang harus dipuji dan disembah yang telah mati dan bangkit untuk keselamatan kita.

2.      Yesus menginginkan supaya kita melakukan pekerjaan yang dikehendaki Allah  (ay. 27-29)
Yesus memperingatkan dan menegor orang banyak tersebut supaya mereka bekerja bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal yang diberikan oleh Yesus, sebab Dialah yang disahkan oleh Allah Bapa dengan materai-Nya. Yesus mengatakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh orang banyak adalah Percaya kepada Dia yang telah diutus oleh Allah. Dalam hal ini, Yesus kembali meluruskan motivasi mereka di dalam mengikuti dan mencari Dia. Orang Yahudi memang begitu sulit untuk menerima Yesus sebagai Mesias, Anak Allah. Sehingga kata-kata itu memiliki arti dan makna supaya mereka jangan hanya percaya kepada Yesus sebagai pemberi berkat, pembuat mujizat dan penyembuh, tetapi yang lebih utama mereka harus menerima dan percaya kepada Dia sebagai Juruselamat/ Penebus dosa umat. Dalam dan melalui Dialah kita mendapat kehidupan yang kekal.
R e n u n g an… Melalui ayat ini, terlihat ketidaktahuan orang yang mencari Yesus akan apa yang dikehendaki Tuhan Allah untuk mereka kerjakan untuk mendapatkan dan memperoleh makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal. Sering orang yang mencari Allah merasa bingung bahkan salah tentang apa yang dikehendaki Tuhan Allah yang harus mereka lakukan. Yesus begitu tegas mengatakan yang harus kita kerjakan adalah harus percaya kepadaNya yang telah diutus oleh Allah, Allah senang bukan hanya karena pekerjaan yang kita lakukan melainkan karena kita menerima, mempercayai dan mengikut Yesus sebagaimana yang diakatakan dalam Yohanes 6:40, “Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman”. Sehingga kehidupan rohani dan iman kita dibagun di atas pengakuan tersebut sebagaimana yang disingkapkan Yesus tentang diri-Nya. Kita mengaku, menerima dan percaya “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Mat 16:16) dan keselamatan kita hanya ada di dalam Dia seperti yang dikatakan dalam  Kisah 4:12, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”.

3.      Yesus adalah Roti Hidup (ay.30-35)
Pernyataan Yesus bahwa Dia adalah Roti Hidup berawal dari permintan para orang banyak akan tanda yang dapat mereka lihat sehingga mereka percaya kepada--Nya. Orang banyak hanya ingin melihat tanda-tanda mujizat dan mendapatkan makanan gratis. Mereka berkata kepada Yesus bahwa nenek moyang mereka selalu diberi makan gratis oleh Musa selama di padang gurun. Yang menjadi magnet bagi mereka mengikut Yesus adalah tanda mujizat dan makanan gratis tersebut bukan Yesus itu sendiri, dengan pernyataan itu Yesus kembali mengoreksi cara pandang dan motivasi mereka dalam mencari Yesus, bahwa seharusnya yang mereka butuhkan lebih dari makanan yang sifatnya sementara, lebih dari makanan secara fisik yaitu makanan rohani. Yesus mengajar orang banyak tersebut dengan berkata bahwa bukan Musa yang memberikan manna makanan gratis itu makanan dari sorga tersebut, melainkan Bapa-Kulah yang memberikannya. Orang  banyak langsung meminta kepada Yesus supaya mereka diberi roti tersebut. Ketika itulah Yesus berkata: “Akulah Roti Hidup barang siapa datang kepadaKu, ia tidak lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi”.Yesus memperbandingkan diri-Nya yang adalah roti hidup, yaitu roti yang memberi hidup dengan manna yang pernah dimakan oleh nenek moyang Israel di padang gurun, manna yang bersifat sementara yang dan tidak dapat memberi hidup yang kekal. Yesus menyebut diri-Nya adalah roti Hidup. Pada masa Yesus, roti adalah sebagai bahan makanan pokok yang penting. Orang tidak dapat hidup tanpa ketersediaan roti untuk di makan. Demikianlah Yesus hendak mengatakan bahwa Yesus adalah hal terpenting dan yang paling utama mereka butuhkan dan miliki supaya memperoleh kehidupan kekal. Bahkan roti yang dimakan hanyalah memberi rasa kenyang sementara  dan untuk fisik tetapi Yesus sebagai Roti Hidup adalah untuk kehidupan rohani dan memberi hidup yang kekal.
Re n u n g a n… Manusia makan roti untuk memuaskan rasa lapar fisik dan menyokong kehidupan fisik. Kita dapat memuaskan rasa lapar rohani dan menyokong kehidupan rohani hanya melalui hubungan yang benar dengan Yesus Kristus. Tidak heran Yesus  menyebut diri-Nya Roti Hidup. Tetapi roti harus dimakan untuk menyokong kehidupan, demikianlah Kristus harus tinggal di dalam hidup kita. Kita harus datang dan percaya kepada-Nya untuk kita mendapat dan memperoleh-Nya. Menerima Yesus sebagai Roti Hidup berarti kita hidup dalam keselamatan. Hidup dalam keselamatan berarti hidup berkelimpahan atau tidak kelaparan. Hal itu bukan berarti bahwa manusia bukan membutuhkan makanan lagi, kita tetap butuh, hanya saja, dengan datang dan percaya kepada Yesus, manusia tidak lagi dikuasai dan dikendalikan oleh makanan jasmani. Hidup orang yang sudah menerima Yesus hidupnya bukan lagi semata-mata untuk mencari makanan dan menjadi kenyang, ia tidak lagi dikuasai dan diperhamba makanan, atau hidupnya tidak lagi hanya hidup yang mencari makanan dan kekenyangan.

III.        Kesimpulan dan Penutup
1.      Ikut dan carilah Yesus lebih dari berkat yang Dia berikan. Berkat dan mujizat hanyalah sarana karena itu, cari dan milikilah Yesus yang adalah sumber berkat dan mujizat itu.
2.      Mengikut dan mencari Yesus karena  memahami dan percaya bahwa Yesus berkuasa untuk melakukan tanda-tanda dahsyat dan mujizat adalah baik dan benar tapi jauh lebih baik dan jauh lebih benar kalau kita beriman dan percaya bahwa Dialah Tuhan, Juru selamat yang memberi keselamatan dan kehidupan yang kekal.
3.      Yesuslah Tuhan sumber kehidupan jasmani dan kehidupan rohani kita. Dan Dialah jawaban setiap pergumulan dan persoalan hidup kita. Karena itu jadikanlah Dia menjadi yang pertama dan paling utama dalam hidupmu.
4.      Yesus berkata bahwa Dialah Roti Hidup, dan Dia mengundang setiap orang untuk datang dan percaya kepada-Nya supaya mendapat dan memperoleh kehidupan yang kekal. Ia menghendaki supaya setiap orang yang datang dan percaya itu mendapat kehidupan yang kekal. Yesus bukan mengabaikan kehidupan dunia ini tetapi Ia tidak menghendaki manusia hanya mengutamakan kepentingan dunia dan kenikmatan sesaat.
5.      Apakah yang menjadi tujuan dan motivasi kita dalam mengikut dan mencari Yesus..????

Pdt. Janto Sihombing, M.Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar